Siang Itu Di Toko Ibumu


"Ini berapa ??!!"

"Dua ribu..tiga..!!"

"Hah, dua ribu tiga ??!! Sudah kadaluwarsa, lah !!"

"Iiih, harganya !! Dua ribu dapet tiga. Iiish....!!!"

...


Otak suka nyaring. Mana yang perlu diingat, mana yang harus dilupakan.

Obrolan pertama denganmu yang tersimpan di otakku, masih belum ada eraser  yang mampu menghapusnya.

Aku ingat beberapa detik saat pertama kamu balas pertanyaanku. Saat pertama berbincang denganmu.

Suhu udaranya !!!

Suara detik jamnya !!!

Muka keselnya !!!

Ya,
Kadang aku senyum sendiri mengingat itu. Candaanku yang kutujukan padamu, malah seperti boomerang yang membuatku tersenyum dengan sendirinya.

Bukan,
Bukan candaku yang terkutip di kepala.
Tapi moment pertama berkomunikasi dengan kamu yang membuatnya  menjadi sebuah peristiwa tak terlupakan hingga kini.

Akh...

Kamu sudah lupa ya ??!!

Nggak masalah.

Malah kamu wajib lupa kok. Sebab kalau inget, kamu pasti sudah "gila" kayak aku.

Aku yang terlalu tidak pelupa untuk hal-hal kecil tentangmu.
Aku !!!


Diantara ribuan hari jalan hidup atas diriku, kamu menciptakan beberapa menit goresan di kepala ini. Goresan bukan luka dan kemungkinan akan jadi luka.

Goresan obrolan pertama yang suatu saat mungkin akan aku salahkan.

Saat aku dan kamu tak bisa menjadikan " kita" untuk bersama.

Saat aku menyadari kamu bukan jalan hidupku.

Saat aku menyalahkan takdir dan mengeluh :

"Akh, kenapa aku dulu mengenalmu lebih dekat"


...


Comments